Term

Artikel dalam blog ini adalah karya asli penulis. Beberapa artikel pernah penulis unggah diblog yang lain sebelumnya, yang pada saat ini blog tersebut telah penulis hapus. Disamping itu, sebagian juga merupakan pindahan tulisan dari web geo.fis.unesa.ac.id mengingat keterbatasan space pada web tersebut. Pembaca diijinkan untuk menyitir artikel dalam blog ini, tetapi wajib mencantumkan nama blog ini sebagai sumber referensi untuk menghindari tindakan plagiasi. Terimakasih

Thursday, October 2, 2014

Karakteristik Litologi Gunungsewu



Secara umum Gunungsewu terdiri atas batuan karbonat yang mudah terlarut oleh air yang bersifat asam. Sifat ini memberikan pengaruh terhadap kondisi permukaan karst Gunungsewu. Haryono dan Day (2004) memerinci bentuk morfologi permukaan karst Gunungsewu menjadi tiga tipe yaitu Labyrint cone karst, poligonal karst, dan residual cone karst. Ketiga tipe tersebut dikontrol oleh kondisi struktural dan litologis setempat. Hendaryono (-) menyimpulkan bahwa semakin keras sifat batuan karbonat akan semakin membentuk kerucut dengan kelerengan tinggi dan puncak yang lebih meruncing, sementara pada karbonat yang lunak lebih membentuk kerucut kecil dan puncak yang cembung.
Beberapa litofasies batuan karbonat Gunungsewu seperti diungkapkan oleh Kusumayudha dkk (1999) diantaranya adalah boundstone, packstone, wackestone, dan marl. Litofasies tersebut memiliki karakter yang berbeda terutama dalam kaitan dengan kondisi porositasnya. Marl memiliki porositas antar butir atau porositas primer. Sementara itu, boundstone, packstone, dan wackestone memiliki porositas sekunder. Litofasies ini memiliki porositas sekunder berupa celah, rekahan, dan lorong. 

Litofasies Boundstone
Litofasies boundstone – packstone merupakan karst terumbu yang keras memiliki permukaan kasar dan berlubang oleh proses pelarutan. 



Litofasies Wackestone
Litofasies wackestone merupakan batuan karbonat yang lebih lunak dan berlapis. Marl tidak memiliki porositas sekunder sehingga mampu menyimpan air dalam ruang antar butirnya.
Secara umum sifat fisik batuan karbonat Gunungsewu tersebut tergolong menjadi batuan karbonat karstik dan kalice. Karbonat karstik bersifat masif, keras, dan memiliki jaringan konduit. Karbonat kalice bersifat rapuh, relatif lunak, memiliki tekstur kapuran, porositas antar pori.



Referensi
Haryono, E. dan Day, M., 2004. Landform differentiation within the Gunung Kidul Kegelkarst, Java, Indonesia. Journal of Cave and Karst Studies. Vol. 66 no. 2 p. 62-69.

Hendaryono, S.S., -. Pembentukan reservoir daerah karst pegunungan sewu, pegunungan selatan Jawa. 7th malaysia geoheritage conference and 4th Malaysia-Indonesia Joint Geoheritage conference. 

Kusumayudha, S.B., Zen, M.T., Notosiswoyo, S., Gautama, R.S., 1999. Distribution of Gunungsewu karstic aquifers based on fractal analysis – case study: Semanu and surrounding area, Yogyakarta, Indonesia. GEOSEA ’98 proceedings. Geol Soc. Malaysia Ball. 43 December 1999. Pp. 343-350.


 

No comments: