Gunungsewu terbentang tegar dengan sejuta
misteri yang dikandung. Kerasnya batu Gunungsewu setia menjaga rahasia yang
disembunyikannya. Lembah yang dalam dan kering membentengi Gunungsewu di segala
penjuru. Kesenyapan seakan menutup fenomena yang hingga kini belum banyak terungkap.
Alam Gunungsewu masih menyimpan berjuta tanda tanya bagi manusia yang perlu
didekati dengan cermat dan bijak. Satu per satu misteri tersebut harus diurai dengan
tanpa melawan sifat alamiahnya. Satu petunjuk penting yang diberikan oleh alam
Gunungsewu untuk mengurai hal tersebut adalah wajah Gunungsewu itu sendiri.
Kondisi tutupan lahan batas barat Gunungsewu |
Gunungsewu diklasifikasikan ke dalam
lingkungan karst bertipe holokarst tropik dan relatif terbuka dengan sedikitnya
tutupan vegetasi (Worosuprodjo, -). Di klasifikasikan pada tipe holokarst
mengingat karst Gunungsewu memiliki perkembangan karst yang cukup sempurna
sebagai hasil dari proses solusional yang berjalan dengan efektif. Efektifitas
proses solusional dalam waktu yang panjang mengukir wajah permukaan dan bawah
permukaan Gunungsewu. Lembah kering, doline, uvala, polye, bukit konikal karst
terbentang di permukaan. Dari bentuk fisik permukaan tersebut, Gunungsewu oleh
Lehman dikenalkan sebagai kegelkarst,
dan selanjutnya diperinci oleh Haryono
dan Day (2004) menjadi poligonal karst, labirin karst, dan tower cone karst. Sementara
itu perut bumi Gunungsewu penuh rongga dan rekahan, yang membentuk jaring
sungai bawah permukaan dengan berbagai karakternya yang bervariasi secara
spasial dan temporal, sebagaimana ditunjukkan oleh Adjie (2010).
Bidang lereng tegak yang merupakan obyek kelurusan (lineament) pada citra satelit |
Mulut Goa Gilap, salah satu fenomena struktural bawah permukaan |
Pematang linear, sirkular, dan oval pada karst Gunungsewu. (Sumber gambar : Tjia, 2013) |
Beberapa simpulan tersebut menunjukkan bahwa
karst Gunungsewu memiliki fakta-fakta besar tersembunyi, yang sebenarnya dapat
disingkap dengan memperhatikan kondisi permukaannya. Kajian tersebut
memanfaatkan teknologi dan metode yang mampu menggambarkan permukaan karst
Gunungsewu dalam berbagai skala. Penginderaan jauh memiliki potensi besar dan sekaligus
telah dimanfaatkan seperti dilakukan oleh peneliti-peneliti di atas. Selain ini
metode penghitungan barbasis geometri fraktal juga memberikan hasil yang baik
dalam upaya menyingkap fakta-fakta tersembunyi dalam karst Gunungsewu. Walau
demikian, metode terestrial sebagai satu cara pendekatan untuk mengenali lebih
jauh karakteristik karst Gunungsewu secara lokal masih tetap diperlukan.
Adji, T., N., 2010. Variasi Spasial-Temporal
Hidrogeokimia Dan Sifat Aliran Untuk Karakterisasi Sistem Karst Dinamis Di
Sungai Bawah Tanah Bribin, Kabupaten Gunung Kidul, DIY. Desertasi. Fakultas
Geografi, Universitas Gadjah Mada.
Haryono, E. dan Day, M., 2004. Landform
differentiation within the Gunung Kidul Kegelkarst, Java, Indonesia. Journal of
Cave and Karst Studies. Vol. 66 no. 2 p. 62-69.
Kusumayudha, S.B., Zen, M.T.,
Notosiswoyo, S., Gautama, R.S., 1999. Distribution of Gunungsewu karstic
aquifers based on fractal analysis – case study: Semanu and surrounding area,
Yogyakarta, Indonesia. GEOSEA ’98 proceedings. Geol Soc. Malaysia Ball. 43
December 1999. Pp. 343-350.
Kusumayudha, S.B., Zen, M.T.,
Notosiswoyo, S., Gautama, R.S., 2000. Fractal analysis of the Oyo river, cave
system, and topography of the Gunungsewu karst area, central Java, Indonesia.
Hydrogeology Journal. 8 : 271-278
Kusumayudha, S., B., 2009. Detecting Springs
in the Coastal Area of the Gunungsewu Karst Terrain, Yogyakarta Special
Province, Indonesia, Analysis using Fractal Geometry IPTEK, The Journal for
Technology and Science, Vol. 20, No. 4, November 2009
Kusumayudha, S., B., 2013. Coastal
groundwater and its supporting role in the development of Gunungsewu Geopark,
Java, Indonesia. Dalam : Wetzelhuetter (ed.). 2013. Groundwater in the coastal
zones of Asia-Pacific. Springer Science.
Tjia, H., D., 2013. Morphostructural
Development of Gunungsewu Karst, Jawa Island, Indonesian Journal of Geology,
Vol. 8 No. 2 June 2013: 75-88
Worosuprojo, S., - . Karst Sebagai Asset
Daerah Kabupaten Gunung Kidul. Fakultas
Geografi, Univesitas Gadjah Mada.
No comments:
Post a Comment